Senin, 01 Februari 2016

Toxic and Non-Toxic Employee



Di banyak perusahaan/organisasi, sering kita temui adanya karyawan atau anggota organisasi yang menjadi "racun" atau "virus". Biasanya perusahaan yang telah terkontaminasi karyawan "beracun" ditandai adanya tukang "nyinyir", pendengki, penjilat, tukang adu domba atau pemalas. Orang-orang seperti itu memiliki kinerja atau performance yang rendah yang mengakibatkan produktifitas team menurun sehingga tujuan organisasi tidak tercapai.

Tahukan anda berapa harga yang harus dibayar oleh perusahaan karena merekrut karyawan yang bertipe "racun" itu?

Menurut penelitian, dengan merekrut "toxic employee" maka perusahaan telah merugi sejumlah 
12.800 USD. Angka yang sangat besar itu dikarenakan toxic employee dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya menjadi buruk, memicu karyawan baik resign meninggalkan perusahaan lebih banyak dan sering yang berujung pada menurunnya omset perusahaan karena mengurangi produktifitas semua orang di sekitar mereka.


Karyawan yang menjadi virus di tempat kerja umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Mereka enggan untuk beradaptasi dengan segala hal yang baru, selalu merasa diri paling benar dan sangat anti dengan adanya perubahan.
  2. Toxic employee biasanya sangat defensif saat sedang berdiskusi dengan anggota team lainnya.
  3. Tidak memiliki kredibilitas atau kurang dipercaya oleh orang lain.


Demikian besarnya biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dan besarnya dampak karena adanya karyawan buruk tersebut maka sudah seharusnya perusahaan membuang racun-racun agar tidak menyebar ke bagian lain. Sekiranya membuang racun dirasa terlalu sulit, maka perusahaan dapat mengkampanyekan kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh karyawannya agar mengurangi virus-virus yang merugikan perusahaan.

Ada 6 kriteria agar kita dapat menjadi karyawan yang menyebarkan virus-virus kebaikan atau bagi seorang recruitment dapat menjadi kriteria pada saat merekruit karyawan baru, kriteria terebut adalah:

  1. Mengetahui dan memahami values di perusahaan, serta berusaha untuk menyelaraskannya dengan value di masing-masing karyawan.
  2. Menunjukkan semangat dan antusias pada posisi yang saat ini ditempati
  3. Selalu memiliki keinginan untuk belajar dan menjadi lebih baik
  4. Memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan karyawan laiinnya.
  5. Loyal terhadap perusahaan.
  6. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.


1 komentar: