Sekarang adalah saatnya mengucapkan selamat datang kepada hadirnya generasi baru setelah generasi X/milenial (yang lahir antara tahun 1981-2000).
Kalau mau kita flashback ke belakang, awal mula pengelompokan tiap-tiap generasi berasal dari sebuah teori yang dicetuskan oleh seorang sosiolog bernama Karl Mannheim pada tahun 1923 yang menulis essai berjudul "The Problem of Generatios".
Mannheim menyatakan bahwa sebuah generasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari individu yang memiliki kesamaan dalam rentang usia, dan berpengalaman mengikuti peristiwa sejarah penting dalam suatu periode waktu yang sama.
Dia juga berpendapat bahwa manusia-manusia di dunia ini akan saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama karena melewati masa sosio-sejarah yang sama. Generasi yang melewati PD I dan II tentu akan memiliki karakter yang berbeda dengan generasi setelah peristiwa itu.
Ilustrasi dibawah adalah karakteristik dari masing-masing generasi:
Pada tahun 2018 nanti, generasi milenial yang termuda akan berusia 18 tahun dan yang tertua akan memasuki usia pertengahan 30-an. Generasi baru setelah era milienal akan hadir. Generasi setelah milenial ini umumnya disebut sebagai generasi Z, generasi ini lahir dengan keajaiban teknologi yang belum pernah ada pada generasi sebelumnya. Mereka dari kecil sudah akrab dengan teknologi dan kemudahan akses informasi.
Namun para ahli masih belum dapat mendefinisikan karakteristik dari generasi Z ini karena mereka saat ini masih duduk di bangku kuliah dan baru akan memasuki dunia kerja dalam 1-3 tahun mendatang. Ini tentu saja akan memberikan tantangan baru kepada para praktisi HR untuk memahami generasi baru tersebut karena generasi baru ini akan membawa hal yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya dan bagaimana mempersiapkan generasi-generasi sebelum mereka untuk menghadapi generasi Z di dunia kerja.